About

Hallo! Selamat datang di Iniryen Website..

Iniryen Website membahas kesehatan mental dengan pendekatan reflektif, berbasis riset ilmiah, dan relevan untuk pemahaman psikologis yang lebih baik,

Hadir sebagai wadah yang berpijak pada pengalaman nyata dan ketulusan untuk bertumbuh bersama.

Di balik setiap tulisan, ada seseorang yang pernah merasa dirinya terlalu buruk untuk dikenali. 

Yang Diam Tapi Mengakar

Selama bertahun-tahun, ia hidup dalam kegelisahan yang panjang. Trauma masa lalu, kenyataan yang menyesakkan, dan pergulatan batin yang membuat malam-malam terasa lebih berat.

Ketika hati terlalu sakit, ia kerap melukai diri sendiri. Melukai tangan misalnya. Berharap luka di tangan jauh lebih sakit, dan ia bisa sejenak melupakan luka yang ada di hati.

Ketika kepala terlalu berat, memecahkan gelas dan barang-barang sekitar membuatnya lebih baik. Kenapa? Karena kita kerap merasa lebih baik, ketika melihat sesuatu yang lebih buruk, lebih hancur.

Namun, sampai kapan akan begitu?

Titik Balik

Suatu hari, saat bertemu seorang psikolog;

Dengan nada yang tenang dan sorot mata yang tak menghakimi, psikolog itu berkata pelan,

“Kemarahan itu wajar. Kekecewaan pun begitu. Kesedihan juga tak salah. Tapi izinkan semua itu mengalir lewat sesuatu yang kamu cintai. Menulislah. Jangan lampiaskan pada tubuhmu, atau hal-hal di sekitarmu yang tak pernah bersalah.”

Kalimat itu menjadi titik balik.

Menulis Sebagai Jalan Pulang

Sejak saat itu, menulis menjadi satu-satunya cara yang membuatnya tetap utuh. Dan dari sana, muncul tiga prinsip yang menjadi nafas dari Iniryen Website: Sadar. Peduli. Bertumbuh.

Ruang Aman untuk Bertumbuh

Blog ini tidak hadir sebagai tempat diagnosis. Ia tidak membawa jargon medis atau solusi instan. Tapi ia membawa ketulusan untuk menemani siapa pun yang sedang mencoba bertahan. Siapa pun yang merasa lelah tapi tak tahu harus bercerita ke siapa.

Iniryen Website adalah pengingat bahwa luka tak harus disembuhkan sekaligus.

Bahwa menangis tidak menjadikan seseorang lemah.

Dan bahwa merawat diri bukan berarti memaksakan bahagia, tapi memberi ruang bagi emosi yang paling jujur untuk hadir, tanpa rasa bersalah.

Jika kamu membaca ini dan merasa ada bagian dari dirimu yang belum sepenuhnya utuh, semoga blog ini bisa menjadi teman kecil yang pelan-pelan menyentuh sisi rapuhmu.

Scroll to Top